Pernyataan Fed Waller Bikin Gold Anjlok, Data PDB China Jadi Perhatian Hari Ini

GOLD
Harga Gold (XAUUSD) turun lebih dari US$ 26 ke US$ 2.028,02 per troy ons pada perdagangan Selasa kemarin. Kenaikan indeks dolar Amerika Serikat (AS) akibat pelemahan mata uang utama lainnya menjadi awal penurunan Gold.

Kemudian, anggota dewan gubernur bank sentral AS (The Fed) Christopher Waller yang mengatakan tidak perlu buru-buru memangkas suku bunga semakin membuat Gold tertekan. Pasca pernyataan tersebut, pelaku pasar melihat probabilitas pemangkasan suku bunga pada Maret turun menjadi 61% dibandingkan sebelumnya 70%.

Dua faktor tersebut masih akan memberikan sentimen negatif ke Gold pada perdagangan sesi Asia Rabu (17/1/2024). Selain itu rilis data pertumbuhan ekonomi China pada pukul 9:00 WIB juga akan berdampak ke pergerakan Gold.

OIL 
Kenaikan indeks dolar AS hingga 661 poin ke 103,335 juga membuat harga Oil (CLS10) akhirnya turun US$ 0,54 ke US$ 71,90 per barel kemarin. Oil sebelumnya bergerak sideways akibat sentimen dari eskalasi tensi geopolitik di Timur Tengah dan outlook lemahnya demand.

Pada perdagangan sesi Asia hari ini rilis data pertumbuhan ekonomi (produk domestik bruto/PDB) China akan menggerakkan Oil. Forecast di Forex Factory menunjukkan PDB kuartal IV-2023 tumbuh 5,3% year-on-year (YoY).

China merupakan konsumen Oil terbesar kedua di dunia, PDB yang tumbuh lebih tinggi dari forecast bisa menjadi sentimen positif.

EURUSD 
EURUSD anjlok 751 poin (75 pip) ke 1,08752 pada perdagangan Selasa. Euro masih tertekan meski data dari Jerman menunjukkan sentimen ekonomi naik menjadi 15,2 pada bulan ini dibandingkan Desember 12,8 dan mematahkan forecast penurunan menjadi 11 di Forex Factory.

Tekanan bertambah pasca pernyataan Fed Waller, dan pada perdagangan sesi Asia sentimen negatif masih akan membayangi EURUSD.

GBPUSD 
Perlambatan pertumbuhan pendapatan di Inggris membuat GBPUSD anjlok 911 poin (91 pip) ke 1,26356. Data yang dirilis dari Inggris siang tadi menunjukkan rata-rata upah termasuk bonus dalam tiga bulan hingga November tumbuh 6,5% year-on-year (YoY), lebih rendah dari bulan sebelumnya 7,2% YoY dan forecast di Trading Central 7% YoY.

Penurunan tersebut tentunya bisa mengurangi tekanan inflasi yang membuat bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) punya ruang untuk menurunkan suku bunga. GBPUSD pun mendapat sentimen negatif dan masih akan terasa pada perdagangan sesi Asia.

USDJPY 
USDJPY melesat 1.412 poin (141 pip) ke 147,179 pada perdagangan Selasa kemarin. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 7 Desember lalu. Yen masih lebih lemah akibat ekspektasi bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) akan menahan suku bunga negatif lebih lama. Sebabnya, inflasi yang menurun di Tokyo, serta gempa dahsyat yang melanda Jepang pada 1 Januari berpotensi mengganggu pemulihan ekonomi.

Kemarin data inflasi produsen (producer price index/PPI) pada Desember dilaporkan 0% YoY meski lebih baik dari forecast di Forex Factory -0,2%, tetapi menurun lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,3%. Hal tersebut memperkuat ekspektasi BoJ akan menahan suku bunga negatif lebih lama yang memberikan tekanan bagi yen.

Di sisi lain, dolar AS mendapat tenaga dari pernyataan Fed Waller, alhasil USDJPY masih akan dinaungi sentimen positif pada perdagangan sesi Asia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *