
Lagi-lagi harga emas cetak rekor harga tertinggi sepanjang masa. Emas mencapai rekor tertinggi baru karena kekhawatiran tarif dagang yang ditimbulkan oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus menghantui.
Pada perdagangan Senin (24/2/2025), harga emas dunia di pasar spot menguat 0,52% di level US$2.951,19 per troy ons. Harga penutupan ini adalah yang tertinggi dan mengalahkan rekor sebelumnya di US$ 2.938, 7 per troy ons pada Kamis pekan lalu.
Pada perdagangan hari ini Selasa (25/2/2025) hingga pukul 06.34 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,02% di posisi US$2.951,66 per troy ons.
Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada perdagangan Senin, didorong oleh permintaan safe haven yang terus meningkat di tengah kekhawatiran atas rencana tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kejatuhan indeks dolar AS juga mendorong permintaan terhadap emas.
Pada perdagangan kemarin Senin (24/2/2025), indeks dolar AS melemah 0,02% di level 106,59. Indeks dolar AS pun menyentuh level terendah sejak 10 Desember, membuat emas batangan lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
“Investor yakin bahwa dalam beberapa minggu dan bulan mendatang atau lebih lama dari itu harga emas akan terus naik,” ujar Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals, kepada Reuters.
“Jalan yang paling mudah bagi emas tetap melaju ke arah yang lebih tinggi dan selama ketidakpastian masih ada, emas kemungkinan akan terus naik,” tambah Wyckoff.
Presiden Donald Trump mengatakan pada Senin (24/2/2025) bahwa tarif besar-besaran AS terhadap impor dari Kanada dan Meksiko akan dilanjutkan ketika penundaan penerapan selama sebulan berakhir minggu depan.
“Tarif tersebut akan dilanjutkan sesuai jadwal,” kata Trump saat ditanya dalam konferensi pers di Gedung Putih apakah tarif yang ditunda untuk kedua mitra dagang AS tersebut akan segera diberlakukan kembali, dikutip dari CNBC International.
Presiden mengklaim bahwa AS telah dimanfaatkan oleh negara-negara asing dalam hampir segala hal dan menegaskan kembali rencananya untuk menerapkan tarif timbal balik atau resiprokal yang disebutkan.
“Jadi tarif tersebut akan dilanjutkan, ya, dan kami akan mengejar banyak hal yang tertinggal,” kata Trump.
Rencana Trump secara luas dipandang sebagai inflasi dan dapat memicu perang dagang, sehingga meningkatkan permintaan untuk aset safe haven seperti emas batangan.
Harga emas yang bertahan di atas US$2.950 per troy ons menarik perhatian investor menuju ke angka US$3.000 per troy ons, dimana logam emas telah naik lebih dari 12% sepanjang tahun 2025.
Selain itu, investor akan mencermati laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS atau PCE yang akan dirilis pada Jumat.PCE adalah pengukur inflasi yang menjadi pertimbangan utama The Fed alam menentukan kebijakan suku bunga.
The Fed kemungkinan akan menunggu hingga kuartal berikutnya sebelum memangkas suku bunga lagi, menurut mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang sebelumnya memperkirakan pemangkasan suku bunga pada bulan Maret.
Adapun hal lain yang menjadi perhatian investor adalah pidato dari sedikitnya sembilan pejabat bank sentral AS minggu ini, yang diharapkan akan memperkuat sikap hati-hati terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut.