
Harga Gold naik tajam pada awal perdagangan Senin (19/5/2025) merespon penurunan peringkat kredit Amerika Serikat (AS) oleh Moody’s. Hingga pukul 7:25 WIB, harga Gold melesat lebih dari US$46 ke US$3.249,69 per troy ons.
Amerika Serikat kehilangan peringkat kredit tertinggi pada Jumat waktu setempat setelah Moody’s menurunkan peringkat kredit dari Aaa menjadi Aa1. Moody’s menjadi lembaga terakhir yang menurunkan peringkat kredit tersebut setelah sebelumnya dilakukan oleh Fitch Ratings dan S&P Global Ratings.
Moody’s menyoroti utang AS yang semakin besar–saat ini mencapai US$36 triliun–begitu juga dan defisit fiskal yang terus membengkak. Hal itu dinilai dapat mengancam posisi Amerika Serikat sebagai tujuan utama investasi global serta meningkatkan biaya pinjaman pemerintah.
Penurunan peringkat tersebut memberikan sentimen negatif ke pasar finansial, membuat permintaan Gold sebagai safe haven kembali meningkat. Di sisi lain, indeks saham mengalami tekanan, Nasdaq pagi ini turun 128 indeks poin ke 21.276. Dolar AS juga mengalami tekanan, terlihat dari kenaikan EURUSD dan GBPUSD, sementara USDJPY menurun.
Utang pemerintah AS yang menggunung, mencapai lebih dari US$36 triliun pada awal 2025, menjadi salah satu alasan pemangkasan rating kredit oleh Moody’s.
“Penurunan ini adalah hasil dari peningkatan utang pemerintah dan rasio pembayaran bunga selama lebih dari satu dekade,” ujar Moody’s dalam siaran resminya, Jumat (16/5) waktu setempat.
Lembaga ini memproyeksikan bahwa pembayaran bunga dari utang pemerintah AS dapat mendominasi 78% dari pengeluaran negara hingga tahun 2035, naik dari 73% pada 2024.
Selain itu, AS juga berpotensi mengalami penurunan penerimaan pajak jika undang-undang Tax Cuts and Job Act (TCJA) tahun 2017 diperpanjang, dan diperparah dengan pengeluaran negara yang membengkak.
“Dengan demikian, kami memperkirakan defisit fiskal akan meningkat, mencapai nyaris 9% dari PDB pada 2035, melonjak dari 6,4% di 2024,” jelas Moody’s.
Moody’s juga memprediksi bahwa beban utang negara akan mencapai 134% dari PDB AS pada 2035, melonjak dari 98% di 2024.
Sebagai gambaran, hingga 2023, PDB AS tercatat di level US$27,72 triliun.
Terlepas dari risiko yang dicermati, Moody’s meningkatkan outlook menjadi stable dari sebelumnya negative, berkat resiliensi AS dalam menghadapi guncangan situasi ekonomi serta dolar yang masih tak tergoyahkan.
Perlu diketahui, Moody’s telah memberikan peringkat sempurna “AAA” pada AS sejak tahun 1917. Dilansir dari BBC, pada 2023 lalu, Moody’s pernah mewanti-wanti AS bahwa peringkat kreditnya berada di ambang pemangkasan.