Dolar mengawali hari Senin (11/11/2024) dimana suasana hati-hati karena pasar bersiap untuk data inflasi AS dan banyaknya eksekutif Federal Reserve yang akan berbicara dalam minggu ini. Kekecewaan pasar terhadap paket stimulus Cina terbaru telah menyebabkan dolar Australia dan Selandia Baru merosot pada hari Jumat karena kedua negara tersebut merupakan eksportir utama ke Cina.
Pergerakan secara keseluruhan kecil, dimana pasar obligasi AS sedang libur meskipun saham dan berjangka dibuka. Dolar naik 0,1% terhadap yen di 152,90, setelah terseret dari puncak minggu lalu di 154,70 karena risiko intervensi Jepang.
Indeks dolar sedikit lebih kuat di 105,00, setelah naik 0,6% minggu lalu terutama terhadap euro. Mata uang tunggal itu tertahan di $1,0711, setelah turun 1% minggu lalu ke level terendah $1,0683. Level support sekarang berada di sekitar $1,0667 dan $1,0601.
Sementara tiga indek saham utama AS mencatat rekor penutupan tertinggi, dan S&P 500 melewati 6.000 untuk pertama kalinya selama sesi ini.
Ketidakpastian politik tetap menjadi hambatan penguatan Euro, karena Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa dia bersedia mengadakan mosi tidak percaya sebelum Natal. Ini membuka jalan bagi pemilihan umum dadakan setelah runtuhnya koalisi pemerintahannya.
Euro sendiri telah tertekan oleh usulan Presiden terpilih AS Donald Trump untuk mengenakan tarif impor, yang dapat merugikan ekspor Eropa dan berisiko memicu perang dagang global. Diyakini bahwa kebijakan Trump akan memberikan tekanan ke atas pada inflasi AS dan imbal hasil obligasi, sekaligus membatasi ruang lingkup Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan.
Mengingat hal ini pula, Fed diperkirakan akan memangkas 25bp lagi pada pertemuan Desember. Setelah itu hanya akan memangkas sekali per kuartal, berbeda dengan perkiraan sebelumnya untuk pemangkasan 25bp setiap pertemuan. Selain itu, sekarang diperkirakan bahwa Fed akan menyimpulkan setelah mencapai 3,5%, dibandingkan perkiraan kami sebelumnya untuk suku bunga terminal 3,0%.
Sejumlah pejabat Fed akan berpidato minggu ini, termasuk Ketua Jerome Powell pada hari Kamis, jadi akan ada banyak arahan tentang prospek suku bunga. Data juga akan berpengaruh karena harga konsumen AS akan dirilis pada hari Kamis dan pembacaan inti di atas 0,3% yang diperkirakan akan semakin mengurangi kemungkinan pelonggaran pada bulan Desember.
Semua ini dipandang sebagai hal yang menguntungkan bagi dolar dalam jangka panjang, meskipun belum terlihat seperti apa kebijakan Trump yang sebenarnya akan diterapkan dalam praktik.
Analyst Royalfx