Sesuai Harapan, FED Pangkas Suku Bunga 25bps

Sesuai Harapan, FED Pangkas Suku Bunga 25bps

Federal Reserve memangkas suku bunga hingga seperempat poin persentase pada hari Kamis saat para pembuat kebijakan mulai memperhitungkan apa yang bisa menjadi lanskap ekonomi yang lebih kompleks saat Presiden terpilih Donald Trump menjabat tahun depan. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan hasil pemilihan presiden hari Selasa, yang membuka jalan bagi kepala eksekutif AS yang telah menjanjikan deportasi imigran secara luas, tarif berbasis luas, dan pemotongan pajak, tidak akan berdampak “dalam waktu dekat” pada kebijakan moneter AS.

Powell mengatakan Fed akan terus menilai data untuk menentukan “laju dan tujuan” suku bunga saat para pejabat mengatur ulang kebijakan moneter yang saat ini ketat untuk memperhitungkan inflasi yang telah melambat tajam dalam setahun terakhir dan mendekati target 2% bank sentral AS. Namun saat proposal pemerintahan baru mulai terbentuk, kepala Fed mengatakan bank sentral akan mulai memperkirakan dampaknya pada tujuan gandanya yaitu inflasi yang stabil dan lapangan kerja yang maksimal.

“Ini adalah proses yang membutuhkan waktu,” kata Powell, yang berbicara dalam konferensi pers setelah keputusan Fed untuk menurunkan suku bunga acuannya menjadi kisaran 4,50%-4,75%. “Semua perubahan kebijakan sedang terjadi. Apa efek bersihnya? Efek keseluruhan pada ekonomi pada waktu tertentu? Itu adalah sebuah proses … yang kita lalui sepanjang waktu dengan setiap pemerintahan.”

Tahun-tahun pertama pemerintahan Presiden Joe Biden, misalnya, menyaksikan pengesahan infrastruktur utama dan tagihan belanja lainnya yang menambah pertumbuhan tetapi, menurut banyak ekonom, juga berkontribusi pada akhirnya pecahnya inflasi yang harus ditekan oleh Fed dengan kenaikan suku bunga yang cepat pada tahun 2022 dan 2023.

Bursa saham AS berakhir datar hingga lebih tinggi pada hari Kamis setelah Federal Reserve memangkas suku bunga lagi, memperpanjang reli tajam yang dipicu oleh kembalinya Donald Trump sebagai presiden AS. Inflasi telah turun sejak saat itu dan suku bunga kebijakan Fed juga turun, sebuah proses yang menurut Powell masih diharapkan akan mengarah pada suku bunga yang lebih netral yang tidak merangsang atau menahan ekonomi.

Namun tujuan pastinya masih belum diketahui, dan mungkin akan menjadi lebih sulit untuk dipastikan jika kebijakan fiskal dan pajak berubah secepat yang dijanjikan Trump, terutama mengingat angin segar politik dari kendali Partai Republik atas Senat AS dan mungkin DPR.

Powell, yang ditunjuk oleh Trump dan kemudian akhirnya berselisih dengannya selama masa jabatan pertama presiden dari Partai Republik itu, sekarang akan mengawasi kebijakan moneter selama bulan-bulan kritis pertama pemerintahan baru itu.