Ekonomi AS Tetap Tangguh, Wall Street Berakhir Turun

Ekonomi AS Tetap Tangguh, Wall Street Berakhir Turun

Data AS pada hari Kamis menunjukkan ekonomi tetap tangguh karena klaim pengangguran mingguan menurun, belanja konsumen meningkat, dan indeks harga inti PCE naik 0,3% sesuai perkiraan, sehingga inflasi inti naik 2,7% untuk bulan ketiga.


Setelah penutupan, Intel mengalahkan estimasi, membuat saham naik 12%, begitu pula Amazon, saham naik +6%. Laporan Apple melampaui target Wall Street, dipimpin oleh penjualan iPhone, tetapi produk lain gagal, dengan saham turun 1,4%. Hasilnya seharusnya positif untuk e-mini dan sentimen.


Wall Street jatuh pada hari Kamis, imbal hasil Treasury menguat, dolar AS turun dan komoditas ditutup beragam, di tengah arus penyeimbangan kembali akhir bulan.


Indek Dow Jones turun 0,9%, S&P turun 1,86%, dan Nasdaq turun 2,76%. Penurunan lebih lanjut dibatasi oleh Meta Platforms dan Microsoft, dimana mereka menyoroti biaya kecerdasan buatan.


Imbal hasil Obligasi AS naik tipis, tenor 2 tahun naik 2bps menjadi 4,170, tenor 10 tahun naik 2bps menjadi 4,284, dan tenor 30 tahun berkahir datar di 4,478% menurut data TradeWeb. Kenaikan ini terjadi menjelang laporan pekerjaan AS, yang dapat mengubah ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve.


Harga minyak naik, Brent ditutup naik 0,85%. WTI naik 2,65% setelah laporan akhir bahwa Iran sedang bersiap untuk menyerang Israel dari wilayah Irak dalam beberapa hari mendatang. Emas naik 1,55%, dibatasi oleh aksi ambil untung akhir bulan.


Indek Dolar AS (DXY) turun 0,2%, dipimpin oleh USD/JPY turun 0,9%, karena pasar memperkirakan kenaikan suku bunga Bank of Japan pada bulan Desember. EUR/USD berakhir naik 0,25%, AUD/USD naik 0,15%. GBP/USD turun 0,45% karena ketidakpastian mengenai prospek inflasi pasca anggaran merusak sentimen dan imbal hasil obligasi meningkat.