Indeks saham global turun pada hari Selasa, menuju penurunan hari kedua berturut-turut, dengan imbal hasil AS lebih tinggi karena pasar mempertimbangkan ketidakpastian menjelang pemilihan AS serta prospek penurunan suku bunga.
Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris unggul tipis 46% berbanding 43% atas mantan Presiden Republik Donald Trump, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos terbaru, karena kedua kandidat bersaing untuk menguasai negara bagian yang masih belum jelas arah politiknya sebelum 5 November.
Indeks acuan S&P 500 dan Dow turun, sebagian didorong oleh kerugian pada saham industri, material, dan keuangan. Nasdaq datar dalam perdagangan yang tidak menentu. Indek Dow Jones turun 0,41% menjadi 42.757,37, S&P 500 turun 0,33% menjadi 5.834,91 dan Nasdaq turun 0,07% menjadi 18.526,02.
Pasar memilih untuk menunggu dan melihat saat pemilihan umum AS semakin dekat. Baik Harris dan Trump menjanjikan lebih banyak uang yang akan digelontorkan, sayangnya itu tidak baik untuk kondisi keuangan yang defisit. Ini juga merupakan lingkungan di mana orang tidak mengharapkan jenis pemotongan suku bunga seperti yang mereka lakukan sebelumnya.”
Peluang bahwa Fed akan memberikan pemotongan seperempat poin pada pertemuannya tanggal 7 November adalah sebesar 92%, sementara peluang tidak adanya pemotongan suku bunga adalah sebesar 8%, menurut alat FedWatch CME. Imbal hasil Obligasi AS tenor 10-tahun naik 0,2% bps menjadi 4,184%.
Analyst Royalfx