Harga emas kembali menembus All Time High baru dengan penguatan nyaris 2%.
Melansir data Refinitiv, pada akhir perdagangan kemarin Kamis (12/9/2024) harga emas acuan dunia (XAU) di pasar spot menguat 1,88% menjadi US$ 2.558,74 per troy ons. Penguatan ini membawa emas ke harga tertinggi sepanjang masa.
Sementara pada Jumat pagi ini pukul 06.00 WIB, harga emas terpantau terkoreksi tipis 0,03% menjadi US$ 2.557,09 per troy ons.
Emas Naik Dampak Data PPI AS Dukung Kasus Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Harga emas naik cetak rekor tertinggi baru setelah data inflasi Amerika Serikat terbaru semakin memperkuat ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga seperempat poin standar minggu depan. Data PPI bulan Agustus memberikan lebih banyak dorongan bagi The Fed bahwa inflasi telah terkendali. Indeks harga produsen untuk barang dan jasa mereka naik 0,2% pada bulan Agustus dari bulan sebelumnya. Sementara itu, dolar Amerika Serikat melemah terhadap sekeranjang mata uang utama, setelah Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga utamanya untuk kedua kalinya dalam tiga bulan sebagai respon terhadap penurunan inflasi.
Pergerakan emas yang atraktif kemarin disinyalir berkat prospek pemangkasan suku bunga the Fed yang kian terang setelah rilis data tenaga kerja yang tetap stabil disertai inflasi masih dalam tren melandai.
Semalam, dari negeri Paman Sam telah rilis Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,2% pada Agustus, dibandingkan dengan estimasi pertumbuhan 0,1%. Angka inti, yang tidak memperhitungkan harga pangan dan energi yang fluktuatif, naik 0,3%, lebih tinggi dari perkiraan 0,2%.
Meski begitu, data inflasi konsumen Agustus yang rilis Rabu menunjukkan hasil baik. Dalam basis tahunan tumbuh 2,5%, lebih baik dari ekspektasi yang berharap tumbuh 2,6% dari bulan sebelumnya 2,9%.
Laju inflasi yang secara keseluruhan telah melandai ini setidaknya meredakan kondisi pasar tenaga kerja yang mengecewakan pekan lalu dan ekspektasi pasar terhadap resesi ekonomi.
Secara terpisah, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 7 September 2024 bertambah sesuai ekspektasi sebanyak 230.000. Ini menunjukkan bahwa PHK tetap rendah bahkan saat pasar tenaga kerja melambat.
Mengutip Reuters, Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia menyatakan data pekan ini cukup meyakinkan untuk the Fed bisa pivot secara lebih konservatif.
“Data minggu ini cukup menegaskan bahwa kita tidak mungkin mengalami pendaratan keras dan bahwa kita sedang mengalami pendaratan lunak. Inflasi turun pada angka konsumen dan produsen,” ungkap Peter.
Fokus Pasar High Impact Jum’at 13 September 2024:
- US Michigan Consumer Sentiment | pk. 21:00 WIB Sentimen konsumen Universitas Michigan untuk Amerika Serikat direvisi lebih tinggi menjadi 67,9 pada Agustus 2024 dari rilis awal 67,8, tetapi meleset dari ekspektasi pasar sebesar 68. Kepercayaan Konsumen di Amerika Serikat meningkat menjadi 67,90 poin pada Agustus dari 66,40 poin pada Juli 2024. Kepercayaan Konsumen di Amerika Serikat bulan September diperkirakan sebesar 67,40 poin. Hasil aktual di atas ekspetasi berdampak mata uang USD menguat terhadap pasangannya.
Penulis Oleh Team RoyalFX