NEW YORK, – Harga emas terus memperpanjang rekor tertingginya pada Selasa (20/8/2024), bertahan di atas level kunci US$ 2.500. Hal itu didorong oleh pelemahan dolar AS dan meningkatnya kepercayaan investor bahwa The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga pada September mendatang.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 2.510,35 per ons pada pukul 17.44 GMT, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 2.531,6. Sementara itu, harga kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) ditutup 0,4% lebih tinggi di US$ 2.550,6.
Indeks dolar turun ke level terendah dalam tujuh bulan, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun AS juga turun.
“Pendorong utama pergerakan harga emas adalah permintaan investasi keuangan. Terutama dengan meningkatnya pembelian ETF emas dan sentimen keseluruhan yang membaik karena ekspektasi bahwa siklus pelonggaran The Fed akan dimulai pada September,” kata Aakash Doshi, kepala komoditas Amerika Utara di Citi Research.
Doshi menambahkan, harga emas bisa mencapai US$ 3.000 per ons pada pertengahan 2025 dan US$ 2.600 pada akhir 2024. Kepemilikan SPDR Gold Trust GLD, ETF emas terbesar di dunia, melonjak ke level tertinggi dalam tujuh bulan di 859 ton pada Senin (19/8/2024).
Pasar memprediksi kemungkinan sekitar 71,5% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, menurut CME FedWatch Tool.
Traders akan memantau dengan cermat risalah pertemuan kebijakan The Fed bulan Juli yang akan dirilis pada Rabu (21/8/2024) dan pidato utama Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada akhir pekan untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang pemangkasan suku bunga.
Menurut Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, posisi di emas mungkin sudah terlalu tinggi, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang signifikan berpotensi menyebabkan koreksi jika narasi ini berubah.
Emas, yang cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah, telah naik lebih dari 20% sepanjang tahun ini dan menuju tahun terbaik sejak 2020.
“Ketidakpastian geopolitik, peningkatan minat spekulatif, dan arus masuk ETF global yang substansial semakin memicu tren bullish pada emas,” kata Joseph Cavatoni, ahli strategi pasar di World Gold Council.
Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak turun 0,2% menjadi US$ 29,42 per ons, platinum terkoreksi 0,5% menjadi US$ 949,05, dan paladium jatuh 0,5% menjadi US$ 927.
Penulis Oleh Team RoyalFX