AS Kerahkan Armada Perang ke Timur Tengah! Harga Gold dan Oil Melesat

AS Kerahkan Armada Perang ke Timur Tengah! Harga Gold dan Oil Melesat

Pergerakan pasar terutama Gold (XAUUSD) dan Oil (CLSCID) sangat signifikan pada awal pekan kemarin dan berpotensi terjadi lagi pada perdagangan Selasa (13/8/2024).

GOLD
Harga Gold melesat hingga US$ 41,12 atau 411,2 pip ke US$ 2.471,94 per troy ons pada perdagangan Senin, dan dalam 3 hari total Gold naik US$ 87,05. Gold kini semakin dekat dengan rekor tertinggi sepanjang masa US$ US$ 2.483 yang dicapai pada 17 Juli lalu.

Eskalasi konflik di Timur Tengah mendorong kenaikan Gold. Amerika Serikat dilaporkan mengirimkan lebih banyak pasukan ke kawasan tersebut sebagai antisipasi serangan Iran ke Israel. Pelaku pasar khawatir perang yang lebih besar akan terjadi, sehingga memicu permintaan Gold sebagai safe haven.

Pagi tadi Gold sempat naik ke US$ 2.476,88 per troy ons sebelum berbalik turun ke kisaran US$ 2.458 akibat aksi profit taking. Aksi profit taking berpotensi berlanjut pada perdagangan sesi Eropa hari ini sebab, pelaku pasar kini menanti rilis data inflasi produsen (producer price index/PPI) Amerika Serikat malam nanti. Data tersebut bisa memicu pergerakan yang signifikan.



OIL 
Harga Oil melesat hingga US$ 2,63 awal pekan kemarin ke US$ 79,65 per barel. Level tersbeut merupakan yang tertinggi sejak 19 Juli lalu.

Amerika Serikat yang mengirim lebih banyak pasukan ke Timur Tengah menjadi pemicu kenaikan tajam tersebut. Pelaku pasar khawatir konflik bisa semakin besar sehingga mengganggu produksi hingga distribusi Oil. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pada perdagangan sesi Eropa.



EURUSD 
EURUSD naik 165 poin (16,5 pip) ke 1,09320 pada perdagangan Senin, sekaligus mengakhiri penurunan 4 hari beruntun. Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang agresif masih “hidup” membuat EURUSD mampu bangkit.

Data dari perangkat FedWatch menunjukkan ada probabilitas sebesar 82% The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,75% – 5% pada September. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi EURUSD pada perdagangan sesi Eropa.



GBPUSD 
GBPUSD naik tipis pada perdagangan Senin kemarin, dan naik tajam pada siang ini merespon rilis data pasar tenaga kerja Inggris.

Office for National Statistic (ONS) melaporkan tingkat penganguran pada Juli turun menjadi 4,2% dari bulan sebelumnya 4,4%, dan lebih rendah dari forecast di Trading Central 4,4%. Selain itu, sepanjang Juli juga ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 97.000 orang, mematahkan forecast pengurangan sebanyak 35.000 orang.

Pasca rilis tersebut, GBPUSD melesat ke 1,28005 sebab ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) menjadi meredup. Di sisi lain, The Fed diprediksi akan agresif memangkas suku bunga, sehingga menjadi sentimen positif bagi GBPUSD.



USDJPY 
USDJPY naik 597 poin (59,7 pip) ke 147,186 pada perdagangan Senin kemarin setelah sempat naik ke 148,220. Pergerakan tersebut menjadi indikasi yen masih kuat. Sebabnya, peluang The Fed memangkas suku bunga dengan agresif masih terbuka, begitu juga dengan potensi BoJ kembali menaikkan suku bunga.

Volatilitas pasangan mata uang ini juga masih tinggi, dan hingga siang ini kembali bergerak naik. Sebelum rilis data PPI Amerika Serikat malam ini, USDJPY masih akan volatil dengan kecenderungan naik.



Nasdaq
Nasdaq naik tipis ke 18.625 pada perdagangan Senin, pergerakan terbatasi oleh kekhawatiran akan meluasnya perang di Timur Tengah setelah Amerika Serikat mengirim tambahan pasukan.

Di sisi lain, The Fed yang masih berpeluang memangkas suku bunga dengan agresif masih menjadi sentimen positif dan masih akan terasa pada perdagangan sesi Eropa, sebelum rilis data PPI Amerika Serikat.