Harga emas menguat karena meningkatnya penghindaran risiko dan geopolitik di Timur Tengah

Harga emas menguat karena meningkatnya penghindaran risiko dan geopolitik di Timur Tengah

  • Permintaan aset safe haven untuk logam kuning mendapat dukungan dari meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
  • Sentimen dovish di seputar prospek kebijakan Fed mendukung aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Emas.

Harga emas (XAU/USD) bergerak naik mendekati $2.450 per troy ounce selama sesi Asia pada hari Jumat. Para pedagang menunggu data pasar tenaga kerja AS yang akan datang, termasuk data Nonfarm Payrolls dan Average Hourly Earnings untuk bulan Juli. Data manufaktur dan ketenagakerjaan terkini telah meningkatkan kekhawatiran tentang ekonomi AS, meningkatkan penghindaran risiko dan mendukung emas sebagai aset safe haven.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur ISM AS anjlok ke level terendah delapan bulan sebesar 46,8 pada bulan Juli, dibandingkan dengan angka sebelumnya sebesar 48,5 dan perkiraan kenaikan menjadi 48,8. Klaim Pengangguran Awal AS untuk minggu yang berakhir pada tanggal 26 Juli naik menjadi 249 ribu dari 235 ribu minggu sebelumnya, melampaui perkiraan kenaikan menjadi 236 ribu.

Selain itu, permintaan emas sebagai aset safe haven meningkat karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Ketegangan di Timur Tengah tetap tinggi setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran.

Menurut New York Times pada hari Rabu, Haniyeh tewas di ibu kota Iran setelah menghadiri pelantikan presiden baru. Baik pejabat Iran maupun Hamas menuduh Israel berada di balik serangan itu.

Harga logam kuning menguat karena sentimen dovish seputar lintasan kebijakan Federal Reserve (Fed). Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam kisaran 5,25%-5,50% pada pertemuannya di bulan Juli pada hari Rabu. Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Emas.