Dolar Diperdagangkan dalam Range Ketat Menjelang Laporan Inflasi

news.royalfx – Dolar AS sedikit melemah pada hari Rabu (10/01), diperdagangkan dalam range ketat dengan traders waspada sebelum rilis data inflasi utama AS yang dapat mempengaruhi arah suku bunga di masa depan.

Pada pukul 16.35 WIB, Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan turun 0,1% ke 102,147, setelah naik 0,2% pada hari Selasa.

CPI AS akan dorong sentimen dolar

Dolar telah pulih dari penurunan 2% di bulan Desember saat traders telah memilih di tahun baru untuk meninjau kembali kemungkinan kecepatan dan besaran pemangkasan suku bunga yang paling diharapkan oleh Federal Reserve pada tahun 2024.

Kecenderungan dovish yang mengejutkan dari The Fed pada bulan Desember telah mengakibatkan pasar memproyeksi sekitar 150 basis poin pemangkasan tahun ini, tetapi hal ini bergantung pada inflasi yang terus menurun.

Hal ini membuat rilis CPI AS bulan Desember pada hari Kamis menjadi fokus utama, pasalnya kemungkinan besar akan mendorong sentimen pasar hingga rapat Fed berikutnya pada akhir bulan ini.

Angka utama diperkirakan akan naik 0,2% pada bulan ini, peningkatan tahunan sebesar 3,2%, naik dari 3,1% pada bulan sebelumnya. Namun, angka inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang volatil, diperkirakan turun menjadi 3,8% secara tahunan, terendah sejak pertengahan 2021.

Pidato Presiden Fed New York John Williams juga akan dipelajari dengan cermat di sesi ini, dan pengambil kebijakan yang berpengaruh itu telah berada di sisi hawkish dalam perdebatan penurunan suku bunga.

Euro terbantu oleh produksi industri Prancis

Di Eropa, EUR/USD diperdagangkan naik 0,2% di 1,0947. Mata uang tunggal ini terbantu oleh data yang menunjukkan produksi industri Prancis naik 0,5% dalam sebulan di bulan November, peningkatan dari angka yang turun 0,3% di bulan sebelumnya.

Meski demikian, hal ini merupakan kabar baik yang langka dari kawasan ini, di mana Wakil Presiden European Central Bank Luis de Guindos mengatakan pada hari Rabu sebelumnya bahwa zona euro mungkin telah mengalami resesi pada kuartal terakhir dan prospeknya masih lemah.

European Central Bank telah coba membuat alasan untuk mempertahankan suku bunga pada rekor tertinggi selama beberapa waktu, tetapi kemungkinan akan mendapat tekanan untuk melonggarkan kebijakan moneter dalam waktu dekat.

GBP/USD naik 0,1% menjadi 1,2721. Gubernur Bank of England Andrew Bailey akan memberikan kesaksian di hadapan Parlemen Inggris pada sesi berikutnya bahas laporan stabilitas keuangan yang diterbitkan pada bulan Desember.

“Setiap referensi untuk jalur kebijakan moneter di masa depan dapat mengikuti nada rapat BoE terakhir, di mana Bailey fokus meredam ekspektasi pemotongan suku bunga,” kata analis di ING, dalam sebuah catatan.

Yen turun mendekati level 145

Di tempat lain, USD/JPY naik 0,3% ke 144,94, bergerak mendekati level 145 dan traders semakin yakin bahwa Bank of Japan akan menunda perubahan dari kebijakan ultra-dovish, terutama setelah gempa bumi dahsyat yang terjadi baru-baru ini di Jepang tengah.

USD/CNY flat di 7,1682 menjelang data penting inflasi dan data perdagangan pekan ini, yang diperkirakan akan alami sedikit perbaikan di negara dengan ekonomi terbesar di Asia ini.

AUD/USD naik 0,4% menjadi 0,6710, usai data menunjukkan Inflasi CPI menurun di bulan November, tetapi masih tetap berada di atas target tahunan Reserve Bank sebesar 2% hingga 3%.